13 agustus 2015
Di sebuah kamar kos yang sunyi dan
sepi, bersaranglah seorang remaja labil yang tepat 4 jam lalu sah menjadi anak
kos.
Ya, aini namanya. Seorang remaja
galau satu ini sekarang sudah benar- benar resmi menjadi anak kos. Anak kos yang
benar- benar anak kos tentunya. Dimana tidak ada mama yang menemaninya di kamar
sepi itu, seperti 2 hari yang lulu.
Aini sedang melamun dan berpikir
apa yang akan terjadi di kehidupan perkulihannya nanti ketika pangilan masuk
menggetarkan telfon kesayangnnya.
“assalamuaikum, halo kak” suara
keibuan dari seberang sana itu membuat aini tersadar dari lamunannya.
“waalaikumsalam, oh.... mama iya
kenapa ma” jawab aini. Kini, dadanya mulai terasa sesak akan sebuah rasa. Yaitu
‘rindu’.
“mama udah di rumah nih kak, kakak
baik-baik ya di situ. Jangan lupa sholat sama makan yang teratur ya kak” .
“iya ma iya, doain kakak di sini ya
ma”
“pasti kok tak doain,yaudah ya kak.
Assalamualaikum”.
“waalaikumsalam ma”.
AINI POV
Hari ini aku benar-benar kacau.
Baper dan galau tak kunjung pergi dari tadi. Tepat 4 jam lalu mama pulang
kembali ke pamekasan.
Dan...... disiilah aku,
Sendiriaan,kesepian dan membusuk (*alay mode on) di kamar baru ku ini.
“huaaaa ma ai galau” teriak ku
sambil berguling di kasur baru ku ini. Mungkin jika ada orang melihat, mereka
akan berpikir aku sedang kesurupan, di lihat dari dari badan kurus, mata sayu,
dan katong mata yang ku dapat dari efek menangis berjam jam.
Ku ambil hp ku untuk sekedar
menghilangkan rasa galau ini. Ternyata banyak chat grup yang belum sempat ku
baca. Apalagi kalu bukan grup kelas dan angkatan yang penuh dengan chat “semoga
sukses”,”sampai jumpa” dan “hati-hati”. Tapi, Mata ku langsung tertuju pada
grup ku dan sahabat-sahabat ku.
FROM mamal yanik : Heh
kunyuk, jangan ngenes terus. Selamat menikmati kosan yah.. :*
FROM mamal ifa : Jangan
lupa bahagia an, kuliah yang bener biar cantik :3
“dasar mereka gak bisa apa pake
bahasa nornal, paling gak romantis gitu wkwk” ucap ku sambil menahan tawa atas
pesan dari mereka.
Yah... mereka sahabat yang baik.
Kita kompak dengan ke anehan kita. Aneh memang bagaimana kita bisa bersahabat,
padahal kita tidak pernah satu kelas selama SMA.
Well, tapi aku besyukur kita ber-3
merantau di kota yang sama, meski berbeda universitas. Ifa berada di unair dan
yanik berada ITS, kampus idaman ku dulu dan (sampai) sekarang (baper lagi) :’).
FlashBack On
Suara bisking terdengar dari lantai
2 sekolah itu, SMA Negeri 1 Pamekasan. Sekolah favorit di kota kecil pamekasan.
GURU-GURU SEDANG RAPAT HARAP
BELAJAR SENDIRI
Satu kalimat yang mampu
membuat isi kelas-kelas di sekolah itu bertebaran. Entah itu ke kantin,
lapangan, perpustakaan dan kamar mandi.
Tidak ketinggalan pula tiga makhluk
astral yang sedang berkumpul, dan entah bagaimana mereka telah membuat ikatan
tidak tertulis yaitu ‘persahabatan’.
“heh kalian fisika udah sampe bab
apa” ifa salah satu makhlus astral yang paling dewasa di antara yang lain
menanyakan pertanyaan normal setelah sedari tadi mereka bertingkah aneh.
“gravitasi” jawab kedua sahabatnya
yang lain dengan kompak.
“idih ni jauh jauh gih” balas
yanik dengan ekpresi muka pura-pura risihnya karna di peluk sahabat
tigginya itu.
“eh belajar yuk, gak paham
bab itu aku” sambung yanik lagi setelah pertengkaran kecil mereka.
“belajar gravitasi mah
gampang, lempar aja barang ke bawah, kan gravitasi tuh wkwk” celetus aini,
kategori termalas di antara yang lain.
“pantes remidi mulu kamu kalo
fisika an” ucap yanik sambil berpura pura menjauh.
“pantes jomblo”tambah ifa yang
tidak mau kalah menggoda sahabatnya itu.
“yang jomblo masuk cepet, rapat
guru mau selese, masuk kelas sana” suara teriakan opek teman mereka terdengar
dari kejuhan. Membuat sahabat- sahabat itu harus kembali ke alam mereka
masing-masing.
FlashBack Off
Ingatan itu kembali datang.
Mengingatkan ku akan mereka, sahabat - sahabat yang menjadi salah satu nomer
dari banyaknya list kebahagiaan ku. “yah liat aja nanti,semoga aja sukses
kuliahnya” doa ku dalam hati sambil menutup mata dan tertidur.
18 agustus 2015
Pakaian putih, bawahan hitam dan
dasi hitam, serta tak lupa ID card yang menggantung di leher. Apalagi kalau
bukan OSPEK. Moment sakral yang di jalani semua umat mahasiswa baru
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Tulisan besar dan gagah itu berdiri
tegak di depan salah satu bagunan besar di kampus bela negara. Di depan tulisan
megah itu pula umat mahasiswa baru berkumpul dan bersiap akan ‘OSPEK FAKULTAS’.
Di kejauhan nampak anak berkerudung
putih berlari mendekat ke gerombolan para maba.
AINI POV
Dan disinilah aku, di kerumunan
maba dan bersiap menjalani ospek fakultas. Tidak ada yang istimewa dari ospek
ini. Kita para maba di giring ke bangunan terbesar di kampus ini ‘GIRI LOKA’
namanya. Setelah berbaris rapi, duduk dan menerima materi bela negara di susul
dengan tanya jawab ke pada bapak rektor lalu pulang. Benar-benar tidak ada yang
spesial.
Bohong jika aku berkata demikian.
Benar-benar bohong karena aku
melakukan satu hal yang berbeda dari yang pernah kulakukan sebelumnya.
Well, memang ada yang aneh pada ku
hari ini, biasanya di acara seperti ini aku ‘apatis’ dan malas berpartisipasi.
Tapi, entah mengapa ku hilangkan
rasa itu dan mulai untuk ‘peduli’. Bahkan aku ikut serta dalam tanya jawab
dengan bapak rektor, dan mengajukan diri sebagai relawan untuk menyiapkan
barisan. Ritual setiap materi di kampus bena negara ‘katanya’ . Mungkin
efek salah satu janji ku dengan teman SMA ku opek. “iya janji gak apatis deh
nanti pas kuliah” ucap ku di salah satu event angkatan di masa putih
abu-abu itu.
18 agustus 2015 14.40
WIB
Tangan ku basah dengan kerengat ku
sendiri, bebera menit yang lalu aku baru saja menyiapkan barisan ‘ satu
fakultas’. SATU FAKULTAS
!! kalau perlu ku ulang, Jantung ku masih berdetak
kencang dan belum bisa teratur. Tapi, aku lega aku setidaknya aku menepati
janji ku.” Gak apatis satu kali udah lunasi janjikan” ucap ku dalam hati.
18 agustus 2015 15.00 WIB
Sekarang, disinilah aku di kamar
kos sendirian, Ku hempaskan tubuh ku di atas kasur yang kurang dari seminggu ini
ku gunakan. nafas ku masih naik turuh efek perjalanan dari kampus ke kos. Ku
ambil ponsel kesayangan ku dari saku rok yang tak sempat ku cek daritadi
karna aku terlalu sibuk akan rasa takut ku maju ke depan menyiapkan SATU
FAKULTAS !! .
INNALILLAHIWAINILAIHI RAJIUN
telah meninggal teman kita taufik rahman (opek) karna kecelakaan sepeda motor.
Mari doakan alamarhum tenang di surga ya.
Serangkaian kata sedih yang ku
terima dari official angkatan ku. Tanpa di komando air mata ku jatuh dan
kenangan- kenangan ku bersama dia kembali berputar di otak ku.
Akan bagaimana dia pernah menjadi
ketua kelas ku dan akan serangakaian acara yang dia buat yang perlahan
namun pasti merubah angkatan dan sifat apatis ku ini. Terimakasih, berkat mu
aku lebih peduli, lebih mengerti, dan lebih paham akan sebuah kepemimpinan,
usaha, dan kerja keras. Selamat tinggal kawan, dan sekali lagi terimakasih.
Salah satu halaman dari buku kesayangan (bisa
dibilang)
yang sekarang menjamur di pojok rak buku :3